Bandar Lampung,ARMEDIAONLINE.COM
Keberadaan sekelompok orang berseragam satpam yang tidak dikenal dan berjaga di jalan menuju akses Rumah Sakit Bintang Amin (RSBA) menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa, pasien, hingga masyarakat sekitar.
Mereka disebut tidak berasal dari pihak kampus maupun rumah sakit, namun tetap beroperasi seolah memiliki kewenangan. Bahkan, sejumlah laporan menyebut aksi mereka kerap mengintimidasi dan tidak sesuai standar operasional pengamanan.
Kondisi ini diperparah dengan beredarnya video dan unggahan di media sosial, termasuk TikTok, yang menyindir keberadaan mereka dengan istilah “Satgon” alias Satpam Gondrong. Akun tersebut memperingatkan warga: “Awas, ada Satgon di jalan RS Bintang Amin!”
“Ini bukan sekadar satpam tak dikenal. Mereka nongkrong di jalan akses RS, memperhatikan setiap orang lewat. Kami jadi tidak nyaman,” ujar seorang mahasiswa Universitas Malahayati kepada kumparan, Rabu (10/4).
Surat resmi dari BEM Universitas Malahayati dan juga pihak RSBA menegaskan bahwa orang-orang ini tidak dikenal secara institusional dan diminta segera angkat kaki dari lokasi karena mengganggu mobilitas dan pelayanan kesehatan.
“Pasien kami melapor merasa takut dan menunda berobat. Bahkan BPJS menerima pengaduan dari pasien yang meminta rujukan dialihkan karena tak nyaman melewati jalan menuju RS,” tulis Muhammad Ramadhana, Direktur PT Junanika Ridha Mandiri dalam surat resminya.
Ironisnya, hingga surat tersebut keluar, aparat keamanan belum terlihat mengambil tindakan tegas di lapangan. Padahal secara kasat mata, keberadaan “satpam” tak resmi itu telah mengganggu ketertiban dan mencoreng citra dunia pendidikan serta layanan kesehatan.
“_Polisi tidak perlu menunggu surat keluar untuk bertindak. Ini sudah mencolok. Seragam tidak resmi, sikap intimidatif, dan tidak jelas asal-usul. Ini harus segera dibersihkan,”_ lanjut .
Masyarakat dan civitas akademika kini menanti langkah cepat dari aparat untuk memulihkan rasa aman dan ketertiban di kawasan vital tersebut. RS dan kampus, menurut mereka, bukan tempat unjuk kuasa, apalagi gaya-gaya preman berseragam.(Tim/Red)