Kamis, 13 Februari 2025

Pemerintah Desa Mekar Wangi Adakan MUSDES Bahas Ruislag Tanah Jalan Makam Mede.

BEKASI,ARMEDIAONLINE.COM

Pemerintah desa Mekarwangi Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Menggelar rapat musyawarah desa (Musdes) yang berkaitan dengan rencana Ruislag atau tukar guling tanah jalan menuju Makam Mede yang berlokasi di Kampung Rawa Banteng Kaum RT 002 RW 002,Desa Mekarwangi yang berlangsung di Aula Kantor Desa pada Kamis,13/2/2025 siang.

Musdes tersebut dihadiri oleh kepala desa Mekarwangi,BPD,Dan Perwakilan dari Bekasi Fajar juga Babinsa,Bimaspol,Dan beserta sebagian para tokoh desa Mekarwangi,Juga Turut Serta Hadir pengurus Yayasan Tajug Al- Hidayah Mekarwangi.

Kepala desa Mekarwangi Subur Rusnadi menyebutkan, bahwa pembahasan Ruislag Tanah desa ini sangat perlu dilaksanakan karena sangat riskan yang Mans hasilnya akan diteruskan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Lokasi yang akan di Ruislag yaitu jalan menuju Makam Mede dengan luas 225 meter untuk dipergunakan oleh PT Bekasi Fajar sebagai perluasan PT Yasunli, kata Subur dalam Musdes.

Subur Mengatakan,Sebagai Gantinya Nanti akan dibuatkan jalan dari arah jl. Selayar kawasan MM2100 yang juga akan di buatkan sarana lahan Parkir Serta dibuatkan jalan baru sekaligus akan dibuatkan lagi sarana parkir bagi Masyarakat umum yang akan berziarah ke Makam Mede.

Sementara itu,Mulyana Selaku perwakilan dari PT Bekasi Fajar Dalam Kesempatan Memberikan sambutannya,Bahwa awalnya merasa kesulitan untuk mencari Sosok yang bisa Menyambungkan atau Bermediasi Dengan Masyarakat mengenai Ruislag,
Akhirnya bertemu dengan pihak Yayasan Tajug Al-Hidayah Mekarwangi.sesuai saran dan arahan ketua BPD dan Kepala Desa Mekarwangi.

Dalam Hal ini,kemudian di Adakan Pertemuan antara Yayasan,Ketua BPD,Kades dan Bekasi Fajar sampai terjadi kesepakatan,kata Mulyana dalam paparannya dirapat Musdes.


Kemudian diakhir Musdes tersebut,Subur selaku kepala desa mempertanyakan Kepada Peserta Rapat Musdes Tentang setuju atau Tidaknya dilakukan Ruislag.Namun, Hanya sebagian Peserta Rapat yang menyetujui adanya Ruislag, yaitu dari pihak Yayasan Tajug Al-Hidayah Mekarwangi beserta satu peserta tokoh masyarakat, Suta Miharja, sedangkan peserta lain hanya memilih diam.

Dalam hal ini,Indra beserta masyarakat lain selaku peserta rapat Musdes, yang memilih diam menjelaskan kepada media bahwa alasan memilih diam karena tidak setuju dengan adanya Ruislag jalan menuju Makam Mede.

"Saya beserta masyarakat lain tidak setuju dengan adanya Ruislag jalan Makam Mede, karena menurut saya dan yang lain,sarana parkir tidak begitu penting.Kami juga melihat kejadian yang sudah sudah, PT Bekasi Fajar sering menutup akses jalan dari kampung ke arah kawasan, jadi misalkan nanti kedepannya terjadi lagi penutupan akses jalan dari lingkungan setempat dan rawa banteng kaum.kami merasa keberatan jika terjadi ketika kami hendak menuju ke Makam Mede harus melewati jalan rawa julang dulu",pungkasnya.

(Tim/Red)